Caruban – (17/12) Bertempat di Ruanr Rapat Graha Eka Kapti Pusat Pemerintahan (Puspem) Kab. Madiun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) menggelar Seminar Integrasi Bangsa mengambil tema “Menguatkan Semangat Dan Kesatuan Bela Negara Generasi Muda Demi Terwujudnya Indonesia Maju Ditengah Tantangan Global.”. Kegiatan di ikuti oleh 100 peserta dari unsur :
- Anggota PKK Kab. Madiun
- Perguruan Pencak Silat
- Mahasiswa
- SMA / SMK / MAN
- Kader Bela Negara Kabupaten Madiun
- Ormas Pemuda
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun, sigit Budiarto, s. Sos, M. Si. Dalam Sambutannya menjelaskan “Bela negara bukan hanya tanggungjawab TNI Polri, tapi kita semua warga negara Indonesia wajib untuk bela negara bagaimana bangsa ini kedepannya nanti,” terangnya. “kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut hari bela negara nasional yang diperingati setiap tanggal 19 Desember. Selain itu, juga untuk menguatkan semangat dan kesadaran bela negara bagi generasi muda demi terwujudnya Indonesia maju di tengah tantangan global”. Lanjutnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam Undang-Undang RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, pasal 9 ayat 1 mengamalkan bahwa setiap warga negara berhak ikut serta dalam upaya bela negara yang dikhususkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara maka “Semangat Bela Negara harus di pupuk sejak dini, karena nantinya mereka generasi muda yang akan meneruskan tongkat estafet perjuangan bangsa untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa ini,” Terang Kepala Bakesbangpoldagri Kab. Madiun.
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini berasal dari :
- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun Madiun
- Kodim 0803 Madiun
- Badan Pemberdayaan Kejuangan (BPK) 45 Kabupaten Madiun
- UNMER Madiun
Narasumber pertama disampaikan oleh Badan Pembudayaan Kejuangan (BPK) 45 Kabupaten Madiun, Drs. Bambang Sulis dengan materi Jiwa Semangat Nilai (JSN) 45. Beliau menjelaskan Fungsi – Fungsi BPK 45 Kab. Madiun yaitu :
- Wadah pengkajian, pengembangan, dan pembudayaan yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara
- Wadah pengkajian, pengembangan, dan pembudayaan jsn 45 dan nilai kejuangan bangsa indonesia
- Wadah pembinaan kepemimpinan bangsa serta pembangunan watak dan kepribadian bangsa Indonesia
- Wadah kegiatan sosial kemasyarakatan eksponen
- Angkatan 45 bersama generasi penerus angkatan 45
- Wadah pembinaan kekuatan moral perjuangan indonesia ( pasal 6 )
- Terbentuk dan terpeliharanya watak, kepribadian dan kepemimpinan bangsa yang sesuai dengan JSN 45
- Tetap tegaknya NKRI
- Terjamin dan terbinanya persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang berbhineka tunggal ika (Pasal 7)
- Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945
- Menggelorakan dan memanamkan semangat kejuangan, semangat bela negara dan semangat membangundengan JSN 45
- Membina persatuan dan kesatuan bangsa, dengan wawasan dan semangat kebangsaan yang kuat sesuai tradisi gotong royong
- Bekerjasama dengan semua pihak untuk melaksanakan pembangunan nasional (pasal 8 ).
- Sedangkan Masalah bangsa yang harus diwaspadai sampai sekarang yaitu :
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Hankam
Metode pelestaria Nilai – Nilai kejuangan yaitu :
- EDUKASI : melelui pendidikan formal, informal dan non formal.
- KETELADANAN : memberikan contoh teladan yang baik pada masyarakat.
- INFORMASI DAN KOMUNIKASI : memberikan penjelasan , ajakan, dorongan dan motivasi baik kepada seseorang maupun kelompok yang dilakukan memalui media masa modern/tradisional.
- PEMASYARAKATAN : penyampaian secara timbal balik pada masyarakat baik formal maupun non formal.
Materi kedua dari Kodim 0803 Madiun yang disampaikan oleh Kapten Arm Raqil Sigit Wasito Pasiops Kodim 0803 Madiun dengan materi “Menguatkan Bela Negara Dan wawasan Kebangsaan Di Tengah Dinamika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara” yaitu :
- Dengan adanya pandemi Covid 19 ini dengan menerapkan Prokes itu merupakan salah satu kita bela Negara dengan melawan pandemi Covid – 19.
- Kesadaran elemen masyarakat untuk mencadi contoh dan touladan dalam bela Negara.
- Dalam Bela Negara merupakan tanggungjawab semua masyarakat bukan tanggungjawab Aparat TNI dan Polri saja.
- Bela Negara harus ditumbuhan mulai sekarang dari pemuda – pemuda sebagai generasi penuerus perjuangan para pahlawah atau pendahulu – pendahulu.
Materi ketiga dari Akedemisi Unmer Madiun yang disampaikan oleh Dr. Sigit sapto nugroho, SH, M.Hum Dosen Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun materi Pencak Silat Sebagai Seni Budaya Pemersatu Bangsa yaitu :
- Aspek Pengembangan Mental Spiritual (Membangun Karakter Bangsa, Aspek Mental “Takwa Terhadap Tuhan, Percaya Diri-Tenggang Rasa-Disiplin –Persaudaraan-Pegendalian Diri”).
- Aspek Pengembangan Seni Budaya (Aspek Seni yang merupak gerak seni serasi, Aspek Budi Luhur yang merupakan kepribadian bangsa, Aspek Nasionalisme yang merupakan unsur pemersatu bangsa)
- Aspek Pengembangan Bela Diri (Pesilat harus Terampil-Tanggap-Tanggon-Trengginas)
- Aspek Pengembangan Olah Raga (Kesegaran Jasmani & Rohani, Pesilat Harus Berlatih-Prestasi & Sportifitas)
Narasumber terakhir disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun Madiun oleh Ny.Penta Lianawati Ahmad Dawami dengan tema Peran Keluarga Dalam Menangkal Radikalisme Dan Menumbuhkan Semangat Bela Negara.
Beliau menjelaskan ciri-ciri radikalisme yaitu :
- Sempit pandangan terhadap keberagaman.
- Keras (tidak mau mendengarkan pandangan orang lain)
- Selalu ingin mengoreksi paham orang lain.
Selain itu Beliau juga menjelaskan bahwa keluarga merupakan pencegahan terdini dari faham Radikalisme dan memberikan kiat – kiat dalam menangkal Radikalisme yang dapat diberikan dari keluarga antara lain :
- Memberikan pemahaman agama secara benar dan utuh kepada anak.
- Memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam implementasi atau praktik kehidupan sehari-hari.
- Memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya gerakan radikalisme.
- Memperlihatkan peran masyarakat sebagai sumber informasi dalam perekrutan anggota ajaran esktrem.
- Memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan kepada anak untuk tinggal di rumah.
- Menjadi sahabat untuk anak.
- Izinkan anak membuka topik dan pembicaraan soal SARA dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
- Didik anak untuk kenal etika mengungkapkan pendapat dan berkomentar soal SARA di media sosial.
- Ajak anak untuk mengenal ragam budaya dan agama di Indonesia agar mereka mengenal nilai kebhinekaan.
- Buka diskusi dengan anak agar mereka mengenal dampak radikalisme terhadap SARA di Indonesia
Kegiatan berjalan aman dan lancar selesai pukul 12.30 Wib.