Bertempat di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun. Pada hari jumat, 15 Oktober 2021 dilaksanakan Kegiatan Fasilitasi Pembauran Kebangsaan Tahun 2021. Adapun tema kegiatan tersebut adalah Peran Pembauran Sebagai Solusi Kebangsaan Dalam Menciptakan Kondisi Masyarakat Yang Toleran, Tangguh dan Kuat di Era Teknologi Informasi.
Peserta pada kegiatan tersebut adalah perwakilan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Madiun, Kader Bela Negara Kabupaten Madiun, Perwakilan guru dan siswa siswi SMA/SMK di wilayah Caruban dan Perwakilan dari Mahasiswa PSDKU UNS Kabupaten Madiun.
Bertindak sebagai Narasumber pada Kegiatan Fasilitasi Pembauran Kebangsaan Tahun 2021 adalah Kepala Bakesbangpol Dalam Negeri Kab. Madiun (Sigit Budiarto, S.Sos, M.Si) dan H. Tarum Hadi P, SH (Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Madiun)
Kepala Bakesbangpol Dalam Negeri Kab. Madiun (Sigit Budiarto, S.Sos, M.Si) dalam materinya menyampaikan kemajuan era teknologi informasi sangat memberikan manfaat yang sangat banyak dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Akan tetapi dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi juga sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Dampak negatif sudah sangat terlihat di kehidupan kita sehari-hari antara lain pengaruh budaya barat yang sudah berada pada level mengancam generasi penerus bangsa, pengaruh ideologi extrem (extrem kanan dan kiri) juga sudah sangat nampak dikarenakan masyarakat sangat mudah mempelajari dimedia sosial tanpa filter yang tepat. Disamping itu maraknya hoax di media sosial yang sudah beberapa kali berubah menjadi konflik di masyarakat. Dengan berpedoman teguh pada 4 konsensus dasar (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) merupakan solusi yang sangat tepat untuk mengangkal pengaruh buruk era kemajuan teknologi informasi.
H. Tarum Hadi P, SH (Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Madiun) dalam arahannya menyampaikan globalisasi dengan beberapa dampak buruknya sangat mengancam keutuhan NKRI. Wilayah Indonesia yang berada di jalur utama lintas benua sangat berpeluang untuk dijadikan sasaran asing dalam mengembangkan expansinya baik dibidang ekonomi, sosial, budaya dan hankam. Generasi muda diharapkan mampu untuk menjaga bangsa ini dari kemungkinan terburuk di era globalisasi. Oleh karena itu FPK tanpa adanya dukungan dari semua pihak khususnya generasi muda kita semua tidak akan mampu untuk menjaga kelangsungan bangsa dan negara.
Kembali ke dasar negara kita adalah sesuatu yang ampuh untuk memfilter dampak globalisasi yang dapat memecah belah bangsa, Indonesia mempunyai kekayaan budaya dan ragamnya adalah modal utama filter globalisasi dengan kearifan lokalnya dengan syarat tetap berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika. (Bid.IB)