Caruban – Bertempat Di Graha Eka Kapti, Rabu (9/9) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Madiun mengelar Sosialisasi Integrasi Bangsa dengan mengusung tema “Dalam Rangka Meningkatkan Peran Masyarakat Untuk Menegakkan Protokol Kesehatan Dalam Tatanan Normal Baru Mewujudkan Pemantapan Ketahanan Bangsa di Kabupaten Madiun”. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Madiun H. Ahmad Dawami didampingi oleh Kepala Badan Kesbangpoldagri, Sigit Budiarto, S. Sos, M. Si, dan diikuti oleh 60 peserta perwakilan dari kecamatan, desa, paguyuban pekerja seni, FKUB, Ormas, UMKM, LSM, Paguyuban PKL, MLKI dan perguruan pencak silat. Dalam sambutannya Bupati menegaskan kalau acara ini sangat penting untuk meningkatkan rasa nasionlisme bagi masyarakat dalam rangka menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Bupati menyampaikan 2 hal, pertama pentingnya untuk memerangi Covid – 19, dan Bupati juga ingin meluruskan sejarah terkait peristiwa pemberontakan PKI September 1948. Menurutnya, pemicu peristiwa September di Kabupaten Madiun tidak lepas dari situasi politik nasional saat itu. Tokoh nasional yang tidak legowo, kemudian melancarkan aksi brutal, dan sialnya yang menjadi tempat aksinya itu di Kabupaten Madiun. Sebenarnya, lanjut Bupati, organisasi terlarang ini tidak lahir dari Madiun. Malah orang Madiun menolak, dengan melakukan perlawanan selama 12 hari sebelum akhirnya berhasil memukul mundur PKI, dan laskarnya ini menjadi embrio lahirnya tentara Siliwangi. “Jadi PKI itu cuma 2 hari menguasai Kabupaten Madiun. Tapi ironisnya, image buruknya masih melekat sampai saat ini,” tandas Bupati merasa tidak adil. Untuk itu, Bupati mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Madiun untuk merubah image buruk itu, karena aksi itu bukan dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Madiun. Bahkan Bupati mengajak masyarakat agar menolak jika Kab. Madiun dikaitkan dengan peristiwa berdarah 48 itu, sekalipun hanya candaan karena ini menyangkut nasib anak cucu. Apalagi kalau dikaitkan dengan Visi Misi Kabupaten Madiun, maka tragedi September 48 itu sangat kontras dengan kondisi masyarakat Madiun yang religius dan ber-Ketuhan-an. “Untuk itu kita gencar menpromosikan Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia karna ini adalah salah satu cara kita untuk mengubah image Kab. Madiun dari pengaruh Partai Komunis” Tegas Bupati Madiun. Dalam kesempatan ini, Bupati tidak bosan-bosannya mengajak semua peserta agar tidak kendor perang melawan covid – 19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Setelah Bupati membuka kegiatan tersebut Bupati mohon pamit tidak bisa mengikuti sosialisasi sampai akhir karena ada kegiatan lain. Sosialisai kemudian dilanjutkan oleh Kepala Bakesbangpoldagri sebagai moderator dengan narasumber dari Kodim 0803 Madiun, Polres Madiun dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.
Materi pertama diberikan dari Polres Madiun yang di sampaikan oleh Wakapolres Madiun, Kompol Ahmad Faisol Amir dengan tema ” Strategi Penerapan Inpres No. 6 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019″. Faisol menegaskan “wabah Covid – 19 belum selesai dan kita harus satu visi dan misi baik pemda TNI Polri dan Masyarakat dalam memerangi pandemi tersebut dengan cara mengunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan menjauhi kerumunan”
Materi Kedua di berikan oleh Kodim 0803 yang diwakili Pasi Ops, Kapten Arm. Ragil Nurcahyo Anwar dengan tema ” Srategi Pemantapan Keamanan Dalam Masa Pandemi Covid – 19 di Wilayah Kabupaten Madiun” pada intinya semua harus bersinergitas dengan seluruh komponen yang untuk menegakan protokoler Covid – 19 selain itu harus terwujudnya kesadaran masyarakat untuk disiplin dalam melaksanakan prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan dengan cara melaksanakan komunikasi sosial secara intens pada masing elemen (Pemda, TNI, Polri, Masyarakat).
Sebagai pemateri terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dengan tema ” Pemahaman Tentang Covid – 19 dan Penerapan Protokol Kesehatan di Wilayah Kabupaten Madiun” yang disampaikan oleh Dr. Amam Santosa yang juga sebagai Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Pemkab Madiun menegaskan Bahwa vaksin Covid – 19 masih dalam tahap pengujian dan vaksin yang paling manjur saat ini adalah kedisiplan kita masing masing akan protokol kesehatan Covid 19.
Kegiatan berjalan lancar aman dan selesai pada pukul 13.00 Wib. (Cimp)