Bertempat di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan olitik Dalam Negeri Kabupaten Madiun. Rabu, 27 Oktober 2022 dilaksanakan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Indeks Toleransi Kabupaten Madiun Tahun 2022. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun, Sigit Budiarto, S.Sos, M.Si sekaligus memimpin jalannya FGD.
Peserta pada kegiatan tersebut berasal dari FKUB Kabupaten Madiun, FPK Kabupaten Madiun, MLKI Kabupaten Madiun, FKPAI Kabupaten Madiun, RAPI Kabupaten Madiun, Jejaring Panca Mandala Kabupaten Madiun beserta Perangkat Daerah terkait.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun pada kegiatan tersebut menyampaikan tujuan penyusunan Indeks Toleransi di Kabupaten Madiun adalah Memotret realitas toleransi masyarakat Kabupaten Madiun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam hubungannya dengan kehidupan sosial keagamaan, Mengetahui tingkat toleransi masyarakat Kabupaten Madiun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada tahun 2022, Mengetahui peta dimensi yang berpengaruh pada tingkat toleransi masyarakat di Kabupaten Madiun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berhubungan dengan kehidupan sosial keagamaan. Sedangkan sasaran dari penyusunan Indeks Toleransi di Kabupaten madiun adalah meningkatnya nilai toleransi di masyarakat dari berbagai aspek (agama, budaya, suku, ras) yang akan bermuara pada terciptanya masyarakat Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak.
Lembaga survey dan konsultan pelayanan publik LIN-PEKO sebagai mitra dalam pelaksanaan penyusunan Indeks Toleransi di Kabupaten Madiun memaparkan hasil dari kajian lapangan perihal tingkat toleransi di Kabupaten Madiun dengan berbagai Variabel dan Indikator yang digunakan sebagai instrumen survey. LIN-PEKO juga menyampaikan beberapa saran untuk Pemerintah Kabupaten Madiun dalam rangka meningkatkan toleransi di wilayah Kabupaten Madiun.
Perlu diketahui bersama pada tahun 2021 angka toleransi mencapai 77,40 dengan predikat Toleran. Hal tersebut akan sangat mungkin untuk ditingkatkan apabila Pemerintah dan Masyarakat bersinergi dalam membangun toleransi dikarenakan pengaruh globalisasi dan tentunya pengaruh pandemi covid 19 sedidkit banyak menggerus nilai toleransi dimasyarakat. Semoga kedepannya toleransi akan terus terjaga di Kabupaten Madiun.(bid.ib).